Petani Kendeng menuntut pemerintah mengambil tindakan

Puluhan petani dari kawasan Kendeng di Jawa Tengah melakukan demonstrasi lagi pada hari Selasa mengenai operasi pabrik semen di lingkungan mereka.

Protes kedua mereka bulan ini, mereka menuntut agar Presiden Joko Widodo melindungi hak mereka dengan membuat pabrik semen milik negara PT Semen Indonesia berhenti beroperasi di Kendeng. Para petani mengklaim bahwa perusahaan tersebut terus beroperasi meskipun ada analisis dampak lingkungan tahap kedua yang akan menentukan apakah pabrik dapat beroperasi.

Mereka juga menuntut pemerintah “memastikan bahwa kampanye untuk lingkungan bebas dari bentuk intimidasi dan kriminalisasi,” kata Ngatiban, yang mewakili petani, dalam siaran pers pada hari Selasa,

Pada hari Selasa, pemerintah daerah, termasuk dari Satpol PP, berencana meruntuhkan tenda terpal yang dipasang petani di seberang Istana Negara di Jakarta Pusat, kompas.com melaporkan.

Sejumlah pejabat dari kantor kepala staf kepresidenan, yang pergi ke lokasi kejadian untuk bertemu dengan para pemrotes, segera masuk dan mencegah pihak berwenang untuk terus maju dengan rencananya.

Jokowi sebelumnya memerintahkan pabrik tersebut untuk menunda operasinya sementara berbagai institusi, seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan pemerintah daerah, melakukan penilaian.

Polemik ini tentunya menjadi salah satu sorotan. Tentunya pemerintahan Jokowi saat ini akan sangat dirugikan andai banyak kekecawaan yang didapatkan oleh para petani. Jokowi sendiri pada masa kampanye pernah mengatakan bahwa salah satu program kerjanya adalah untuk memajukan pertanian.

Tentu publik menunggu solusi yang akan diberikan oleh Jokowi mengenai petani yang berada di Kendal ini. Dengan kasus ini pula, menjadi landasan apakah pemerintah saat ini pro rakyat atau hanya sekedar janji manis ketika sedang dalam masa kampanye.