BI Antisipasi Dampak Perang Dagang Amerika-China

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan bank sentral sedang berjaga-jaga kemungkinan dampak ekonomi di Indonesia karena perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina memanas.

Minggu lalu melihat dua kekuatan ekonomi global menampar tarif lebih tinggi pada produk yang dikirim di antara mereka.

AS menerapkan tarif baru untuk produk impor dari China dengan perkiraan nilai US $ 23 miliar. China membalas dengan memberlakukan tarif pada 545 produk impor dari AS senilai $ 34 miliar.

Perry mengatakan pada hari Senin bahwa salah satu hasil dari perang dagang adalah peningkatan Federal Funds Rate Federal Reserve, yang akan menyebabkan arus modal masuk ke AS dan arus keluar modal dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Bank Indonesia telah secara intensif memantau dampak perang dagang terhadap ekonomi domestik untuk memastikan bahwa bank sentral, bekerja sama dengan pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyusun kebijakan untuk mengantisipasi dampaknya.

Langkah oleh Bank Indonesia untuk meningkatkan tingkat referensi BI tiga kali dalam beberapa pekan terakhir dengan total 100 basis poin adalah bagian dari upaya untuk bereaksi terhadap ketidakpastian ekonomi eksternal, katanya, menambahkan bahwa cara lain untuk melawan dampak negatif perang dagang adalah untuk mengurangi defisit akun saat ini.

Mencari terobosan untuk perkuat daya saing

Kita harus menemukan terobosan untuk mendorong pariwisata dan memperkuat daya saing produk ekspor Indonesia,” tambah Perry, seperti dikutip oleh kompas.com.

Dia mengatakan penguatan pasar domestik juga penting, terutama mengingat kebijakan proteksionis yang diterapkan di negara-negara tujuan tradisional untuk produk ekspor Indonesia.

Perang dagang Amerika-China memang bukan hanya memberikan dampak pada kedua negara tersebut melainkan ini juga menyeret berbagai negera termasuk Indonesia. Baik Amerika maupun China saat ini merupakan 2 negara dengan kekuatan ekonomi besar sehingga apa yang terjadi pada kedua negara tersebut membuat imbas bagi negara lain.