Penerbangan Bali Terganggu Karena Letusan Gunung Agung

Banyak maskapai telah memutuskan untuk membatalkan penerbangan mereka ke Bali selama beberapa hari sejak penutupan bandara I Gusti Ngurah Rai di hari Senin akibat letusan Gunung Agung di pulau resor, kompas.com melaporkan pada hari Selasa.

Otoritas bandara menutup bandara pada pukul 7:15 pagi pada hari Senin selama 24 jam dan kemudian memperpanjang penutupan bandara selama 24 jam pada pukul 7 pagi pada hari Selasa.

“Diputuskan untuk menjaga bandara tutup sampai pukul 7 pagi (Rabu), karena wilayah udara bandara masih ditutupi oleh abu vulkanik,” kata kepala divisi komunikasi dan hukum Arie Ahsanurrohim di operator bandara milik negara PT Angkasa Pura I (AP I) pada hari Selasa.

Pada hari Senin, Singapore Airlines membatalkan penerbangan yang diikat Bali SQ938, SQ939, SQ942, SQ943, SQ946, SQ947, SQ948, SQ949, MI176 dan MI175.

Maskapai ini mengumumkan bahwa penumpang yang telah membeli tiket sebelum Senin karena penerbangannya di Bali yang terbang antara 27 November sampai 4 Desember dapat menjadwal ulang penerbangan mereka atau mendapatkan pengembalian uang.

Malaysia Airlines telah membatalkan semua penerbangannya di Bali sejak Senin, mengatakan bahwa mereka akan memulai kembali penerbangan di rute Bali saat memungkinkan.

Thai Airways telah membatalkan semua penerbangan Bali dari Senin sampai Sabtu. Maskapai ini mengizinkan pemegang tiket penerbangan dari 26 November sampai 10 Desember untuk menjadwal ulang penerbangan mereka.

Sementara itu, AirAsia membatalkan semua penerbangannya di Bali dari tanggal 25 November, dengan pemegang tiket saat ini mengizinkan penjadwalan ulang penerbangan mereka dalam waktu 30 hari tanpa biaya tambahan.

Maskapai lain yang telah membatalkan penerbangan Bali mereka termasuk EVA Air, Cathay Pacific, Jetstar, Qantas dan Virgin Australia.

Status Gunung Agung saat ini telah dinaikkan menjadi awas, dan beberapa warga sekitar sudah disarankan oleh Gubernur Bali. Bantuan pun telah disiapkan oleh pengungsi yang telah mengungsi dari masyarakat sekitar Gunung Agung.