PLN Minta Bantuan Jokowi Terkait Harga Batu Bara

PLN Minta Bantuan Jokowi Terkait Harga Batu Bara

Perusahaan listrik milik negara PLN telah melaporkan tantangannya, terutama yang berkaitan dengan harga dan pasokan batu bara, langsung ke Presiden Joko Widodo, dengan harapan pemerintah akan membantu meringankan beban keuangannya dengan tetap menjaga tarif listrik.

“Kami berharap pemerintah dapat menurunkan harga batubara yang dialokasikan untuk kewajiban pasar domestik [DMO],” kata Direktur Utama PLN Sofyan Basir pada hari Kamis setelah bertemu dengan Jokowi di Istana Kepresidenan di Jakarta.

Sofyan mengklaim bahwa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan telah berjanji untuk menurunkan harga batubara DMO pada bulan Februari.

“Presiden telah memberikan dukungannya di belakang PLN untuk menjaga tarif listrik. Tapi jika harga batu bara terus meningkat, akan sulit bagi PLN untuk mempertahankan suku bunga, “kata Sofyan.

Pada tahun 2017, Indonesia mengoperasikan berbagai pembangkit listrik dengan total kapasitas 60.491 megawatt, dimana 57,22 persen merupakan fasilitas batubara. Oleh karena itu, setiap kenaikan harga batu bara global akan menjadi pukulan besar bagi PLN.

Harga referensi batu bara Indonesia naik 9,05% menjadi US $ 94,04 per ton sepanjang 2017.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah membatasi produksi batu bara negara itu pada 2018 paling banyak 485 juta ton, 25 persennya akan dialokasikan untuk pasar domestik di bawah DMO.

“Akan merepotkan PLN jika negara mengekspor semua batu bara,” kata Sofyan.

PLN sebelumnya memproyeksikan permintaan batubara akan pembangkit listrik akan melonjak 18,4 persen dari tahun ke tahun menjadi 90 juta ton pada 2018.

Tarif listrik memang menjadi salah satu kebutuhan yang berguna dalam segala sektor. Penurunan harga listrik memang menjadi salah satu hal yang banyak diharapkan oleh masyarakat luas, karena ini merupakan kebutuhan utama yang memang dibutuhkan untuk semua kalangan dan semua kepentingan.