BI Perkirakan 2017 Pertumbuhan PDB Sebesar 5,1 Persen

Indonesia diperkirakan akan mencatat pertumbuhan ekonomi year-on-year (yoy) sebesar 5,1 persen tahun ini di tengah meningkatnya ekspor dan investasi, Bank Indonesia (BI) telah mengumumkan.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan kondisi ekonomi pada 2017 lebih baik dari tahun 2016, meski pemulihannya lamban. Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di kuartal I, II dan III berkisar antara 5,01 persen dan 5,06 persen yoy, sedikit lebih baik dan lebih stabil dari pertumbuhan 4,92 persen menjadi 5,18 persen yoy pada periode yang sama tahun lalu.

“Melihat pertumbuhan di kuartal sebelumnya, kita bisa mengakhiri tahun ini dengan pertumbuhan hampir 5,1 persen,” katanya saat berkunjung ke pos pengamatan Gunung Agung di kabupaten Rendang di Kabupaten Karangasem, Bali, pada hari Jumat.

Menunjuk pertumbuhan investasi sebesar 7,11 persen yoy dan pertumbuhan ekspor sebesar 17,27 persen pada kuartal ketiga, gubernur mencatat bahwa kedua segmen tersebut akan mendukung pertumbuhan ekonomi pada kuartal terakhir tahun ini. Belanja rumah tangga, bagaimanapun, tetap merupakan faktor penting.

“Konsumsi masih menjadi faktor dominan bagi perekonomian kita, berkontribusi sebesar 55,68 persen terhadap total PDB,” katanya.

Pertumbuhan di segmen ini telah stabil sepanjang tahun 2017. Pada kuartal ketiga, belanja rumah tangga tumbuh pada tingkat 4,93 persen yoy, atau meningkat menjadi 4,95 persen yoy pada kuartal kedua dan 4,93 persen pada kuartal pertama.

Peningkatan ini tentunya menjadi kabar baik pada perekonomian Indonesia yang meningkat. Meskipun masih banyak sektor yang perlu dibenahi, kabar kenaikan dari PDB ini menjadi tanda akan keberhasilan Indonesia dalam kemajuan ekonomi dibandingkan negara-negara lain.

Indonesia sendiri sebenarnya banyak diprediksi oleh pakar ekonomi dunia menjadi negara dengan kemajuan ekonomi yang signifikan. Beberapa tahun mendatang, Indonesia diprediksi menjadi salah satu kekuatan ekonomi baru di Asia, bahkan dunia.

Jokowi Mulai Proyek Kereta Api Dua Jalur Bogor-Sukabumi

Presiden Joko  Widodo(Jokowi) menghadiri upacara peletakan batu pertama jalur ganda yang menghubungkan dua kota di Jawa Barat, Bogor dan Sukabumi untuk memperluas layanan kereta komuter di Jabodetabek.

Saat ini, jalur kereta api ganda dari Jakarta berhenti di Bogor, sementara rute Bogor-Sukabumi hanya dilayani oleh satu jalur tunggal.

Operasi layanan double-track Bogor-Sukabumi akan mengurangi kemacetan lalu lintas di sepanjang jalan antara kedua kota tersebut, kata Jokowi.

“Saat ini, kereta komuter hanya bisa mengangkut 3.000 orang per hari. Bila proyek selesai, maka akan mengangkut sekitar 11.000 orang,” kata Jokowi dalam sambutannya saat upacara groundbreaking di desa Benda, Sukabumi seperti dilansir Antara.

Meskipun proyek kereta api sepanjang 30,5 kilometer ditargetkan selesai pada 2020, sebuah bagian 26 km antara Bogor dan Cicurug diperkirakan akan beroperasi pada 2019.

Mengomentari masalah kemacetan lalu lintas Jakarta Raya, Jokowi mengatakan bahwa, sebelum menjadi Presiden, ia harus menempuh perjalanan selama enam jam untuk mencapai Sukabumi dari Bogor. “Bagaimana orang-orang di sini, siapa yang harus bepergian setiap hari, [mengatasinya]?” Dia menambahkan.

Selain pembangunan jalur ganda, pemerintah juga membangun jalan tol jalan tol Bocinidari Ciawi, Bogor, ke Sukabumi.

“Jalan tol Bocini diperkirakan akan selesai pada bulan Oktober 2019. Saya telah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Perumahan Rakyat [Basuki Hadimuljono] untuk menginstruksikan pekerja siang dan malam,” tambahnya.

Pembangunan besar-besaran untuk infrastruktur transportasi

Ini merupakan salah satu dari pembangunan besar-besaran yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dalam sistem transportasi. Proyek Kereta Api Bogor-Sukabumi hanyalah satu dari sekian banyak proyek pembangunan dari sektor transportasi yang terus digenjot guna memudahkan akses lainnya yang memang sudah sangat lambat pertumbuhannya ketimbang dari sebelumnya.

Selain proyek Bogor-Sukabumi, Jokowi juga melakukan banyak gebrakan dengan membangun infrastruktur di bidang transportasi seperti pembangunan tol dibeberapa kota hingga menambahkan gerbong kereta seperti halnya proyek Kereta Api Bogor-Sukabumi.

Moto Kerja Kerja Kerja yang diterapkan oleh Presiden Jokowi mengindikasikan masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dalam periode perdana dari pemerintahan Jokowi-JK yang akan berakhir pada tahun 2019 mendatang.

Perusahaan Indonesia Pamerkan Produk Di Vietnam

Dua puluh enam perusahaan Indonesia memamerkan produk mereka di pameran perdagangan yang membuka pintunya di pusat kota Danang pada hari Kamis.

Pada display di 32 stand adalah mobil dan komponen, bahan makanan dan minuman, kertas, barang seni dan kerajinan tangan, serta produk fashion.

Dalam sambutannya pada acara pembukaan pameran tersebut, Duta Besar RI untuk Vietnam Ibnu Hadi mengatakan bahwa acara tersebut bertujuan untuk mengiklankan citra dan produk berkualitas Indonesia, menyampaikan informasi terbaru tentang hubungan bilateral antara Vietnam dan Indonesia dalam bidang perdagangan, investasi dan pariwisata sambil membantu negara- bisnis mencari peluang kerja sama baru.

Dialog antara bisnis Vietnam dan Indonesia dijadwalkan akan diadakan pada hari Sabtu di sela-sela pameran tersebut. Diorganisir bersama oleh Kedutaan Besar Indonesia dan Kamar Dagang dan Industri Vietnam, acara yang akan datang diharapkan dapat menarik sekitar 100 bisnis dari dua negara.

Pameran berlangsung sampai hari Minggu.

Kerja sama ekonomi bilateral antara kedua negara telah mengalami hasil yang menggembirakan selama beberapa tahun terakhir.

Perdagangan dua arah mencapai US $ 5,6 miliar pada 2016 dan $ 4,72 miliar dalam sembilan bulan terakhir, naik 23 persen dari tahun ke tahun. Dari jumlah tersebut, ekspor Vietnam senilai $ 2,11 miliar ke Indonesia sementara impornya dari pasar mencapai $ 2,61 miliar.

Di antara ekspor Vietnam ke Indonesia termasuk bahan kimia, produk kertas dan kertas, bahan plastik, telepon dan komponen telepon. Sementara itu, Vietnam mengimpor barang-barang otomotif dan batu bara dari Indonesia.

Dari sisi investasi, bisnis Indonesia telah memompa $ 39 juta ke Vietnam dalam 10 bulan terakhir. Penambahan terbaru telah membawa investasi Indonesia di negara ini mencapai total $ 453,4 juta, peringkat 30 di antara 128 negara dan wilayah yang berinvestasi di negara ini.

Angka-angka ini, bagaimanapun, gagal untuk mencocokkan potensi kedua negara, kata pakar perdagangan.

Vietnam dan Indonesia bekerja keras untuk meningkatkan perdagangan dua arah menjadi $ 10 miliar tahun depan.

Beberapa Mie Samyang Terbukti Memiliki Kandungan Babi

Mie Samyang memang menjadi salah satu makanan kekinian yang tengah populer dikalangan masyarakat Indonesia. Mie ini adalah mie instant yang berasal dari Korea Selatan yang memiliki beberapa rasa, dan ada pula beberapa mie yang pedas dan dengan hal tersebut, Samyang pun mendadak terkenal. Beberapa video dari youtuber bahkan mengadakan Samyang Challange, namun kabar terbaru menyebutkan beberapa varian dari mie asal Korea Selatan tersebut positif mengandung Babi.

Badan Pengawas Obat dan Makanan(BPOM) menemukan beberapa varian dari Mie Samyang mengadung Babi. Di Indonesia sendiri merupakan negara yang mayoritas penduduknya Islam, dengan hal ini tentunya makanan yang masuk meski memiliki kejelasan kehalalannya. Temuan ini pun membuat banyak pihak bertanya-tanya, mengapa baru tahun ini Mie Samyang baru diketahui mengandung kandungan Babi padahal perederannya telah terjadi sejak beberapa tahun lalu.

PT Koin Bumi selaku importir mie asal Korea Selatan pun akhirnya menarik produk-produk yang memang memiliki kandungan Babi. Dengan varian yang mengadung Babi ditarik dari pasar, maka kini Samyang yang tersebar merupakan varian yang tidak mengadung Babi.Beberapa Mie Samyang Terbukti Memiliki Kandungan Babi

Samyang U-Dong, Kimchi, Yeul dan Shin Ramyun Black merupakan 4 jenis produk Samyang yang ditarik dari pemasaran. PT Koin Bumi pun mengaku terus melakukan komunikasi dengan BPOM guna menindaklanjuti permasalahan ini.

Banyak konsumen yang mengaku kecewa dengan pihak Samyang yang tidak memberitahukan hal ini sebelumnya. Memang sebelumnya beberapa produk dari Samyang belum memiliki label Halal dari MUI. Kendati tidak memiliki label tersebut, banyak konsumen yang berpikir bahwa mie ini bebas Babi lantaran tidak memiliki pengetahuan yang cukup.